SISKOM #3 : SISTEM PENYANDIAN BILANGAN

SISTEM PENYANDIAN BILANGAN : Kode ASCII, Binary Coded Heksadesimal, dan Binary Coded Decimal 



Pernahkah teman-teman menggunakan kalkulator? Pastinya pernah bukan? Lalu, bagaimanakah cara kerja kalkulator tersebut? Ketika teman-teman menekan tombol angka 5, apakah akan muncul angka 5 pada layar? Bagaimanakah dengan proses penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dalam kalkulator tersebut? Kalkulator sebenarnya merupakan miniatur sebuah komputer.

Perlu di ingat bahwa mesin seperti kalkulator dan komputer tidak mengenali bilangan desimal seperti 5, 6, 7, dan seterusnya. Mereka hanya mengerti bilangan biner yang memiliki 2 nilai, yaitu 0 dan 1, nyala dan mati, on dan off, dengan tegangan di atas 0 volt atau 0 volt, dan masih banyak lagi.


Proses konversi bilangan nonbiner menjadi biner pada komputer

Perhatikan gambar di atas, ilustrasi gambar tersebut dapat di lihat pada proses input komputer. Ketika seorang user mengetikkan angka 8 pada tombol keyboard, tombol akan mengirimkan angka desimal menjadi sebuah kode biner menuju CPU atau processor. Proses tersebut di namakan tahap encoding, yaitu bilangan desimal 8 di ubah menjadi bilangan biner sebelum di kirimkan ke CPU.

Nilai biner 10002 pada CPU kemudian di olah dan di kirimkan menuju rangkaian decoder untuk mengubah nilai biner 10002 menjadi nilai desimal 8 yang kemudian di tampilkan dalam layar monitor.

1. Binary Coded Decimal (BCD)

Proses penyandian nilai bilangan desimal menjadi biner sudah di jelaskan sebelumnya. Sistem bilangan desimal mengenal 10 jenis angka, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Pada sistem penyandian BCD, setiap bilangan desimal akan di uraikan dan di sandikan berdasarkan sistem biner. Dalam menyandikan setiap digit bilangan desimal, di perlukan empat bit biner.

Contoh :

Bagaimana sebuah bilangan desimal 97510 akan di sandikan menurut sistem BCD?

Penyelesaian :

Bilangan 975 jika di uraikan, terdiri atas tiga bilangan, yaitu angka 9 yang bernilai ratusan, angka 7 yang bernilai puluhan, dan angka 5 yang bernilai satuan.

 

Sistem BCD pada bilangan 975

Nilai Desimal

9

7

5

Sandi BCD

1001

0111

0101

Kelompok bit

Ketiga bernilai ratusan

Kedua bernilai puluhan

Kesatu bernilai satuan


Jadi, hasil BCD dari bilangan 97510 adalah 1001 0111 0101. Sandi BCD akan menghadapi 10 kombinasi 4 bit bilangan biner sesuai dengan jumlah simbol bilangan desimal.

2. Binary Coded Heksadesimal (BCH)

Sistem sandi BCH di gunakan untuk menyandikan data heksadesimal ke dalam bentuk biner. Sama seperti sistem penyandian BCD, setiap digit bilangan heksadesimal akan di ubah dalam kelompok yang terdiri atas kombinasi biner sebanyak empat bit.

Perhatikan tabel kode BCH seperti berikut.

Sistem BCH















Contoh :

Di ketahui terdapat sebuah bilangan 3AB216 akan di sandikan menurut standar sandi BCH.

Penyelesaian :

Bilangan 3AB216 akan di uraikan menjadi empat bagian, yaitu bilangan 3, A, B, dan 2. Setelah itu, penyandian di lakukan berdasarkan bagian-bagian bilangan tersebut.

Sistem BCH pada bilangan 3AB2

Heksadesimal

3

A

B

2

Sandi

0011

1010

1011

0010

Kelompok bit

Keempat

Ketiga

Kedua

Kesatu

Dari hasil penyandian pada tabel di peroleh hasil bahwa sandi BCH pada bilangan 3AB216 = 0011 1010 1011 0010.

3. Kode ASCII

ASCII (American Standard Code of Information Interchange) adalah standar yang di gunakan pada industri untuk pengkodean huruf, angka, dan karakter-karakter lain dengan menggunakan 128 kode (7 bit). Contohnya adalah susunan tombol keyboard komputer teman-teman.

Terdapat sedikitnya 87 tombol yang memiliki kunci huruf besar, huruf kecil, angka, simbol khusus, maupun tombol kunci dengan fungsi khusus tertentu. Fungsi tombol-tombol dalam keyboard di bagi menjadi dua, yaitu numerik dan nonnumerik. Sandi pada tombol yang terdiri atas angka, huruf, simbol tertentu, serta fungsi khusus tertentu di sebut sebagai alphanumeric atau alphabet and numeric.

Kode ASCII 7 bit (alphanumeric)



















Keterangan :

  • Char. = Character
  • HEX = Heksadesimal
  • Satu angka 0 di tambahkan di depan kode ASCII karena ASCII di simpan sebagai sandi 8 bit. Fungsinya, yaitu sebagai bit significant paling tinggi untuk uji prioritas

Contoh :

1. Berapakah nilai binary menurut standar kode ASCII 7 bit untuk kata "BANGSA"?

2. Berapakah nilai heksadesimal menurut standar kode ASCII 7 bit untuk kata "Smk"?

 

Penyelesaian :

1. Jika di uraikan, kata "BANGSA" memiliki 6 karakter

Char.

B

A

N

G

S

A

Kode

100

100

100

100

101

100

biner

0010

0001

1110

0111

0011

0001

Jadi, kata "BANGSA" = 100 0010 100 0001 100 1110 100 0111 101 0011 100 0001

 

2. Jika di uraikan, kata "Smk" memiliki 3 karakter

Char.

S

m

k

Kode heksa

53

6D

6B


Jadi, jika kata "Smk" di kodekan dalam bentuk heksadesimal menurut kode ASCII 7 bit = 53 6D 6B

Komentar